Senin, 13 Agustus 2012

Konservasi Penyu Pangumbahan


Penyu adalah kura-kura laut yang dapat ditemukan di seluruh samudra di dunia. Menurut para ilmuwan, penyu merupakan hewan tua yang sudah ada sejak zaman dinosaurus (sekitar 145 – 208 juta tahun lalu). Sayangnya, semenjak berabad-abad maraknya perburuan ilegal dan konsumsi telur penyu membuat keberadaan hewan ini terancam. Oleh karena itu sekarang banyak digalakkan tempat konservasi penyu untuk menjaga kelestarian hewan langka ini. Salah satunya adalah tempat konservasi penyu yang berada di Pangumbahan, Sukabumi. Di sini merupakan tempat penetasan penyu paling terkenal di pulau jawa dimana terdapat 9 titik penetasan penyu yang dikelola oleh BKSDA (Balai Konsevasi Sumber Daya Alam) dan Dinas Kelautan dan Perikanan.

pangumbahanUntuk mengakses konservasi penyu pangumbahan cukup menempuh perjalanan 20-30 menit dari pantai Cibuaya. Memasuki gerbang Anda akan disambut auditorium dengan patung penyu yang besar yang menjadi simbol dari konservasi ini. Di konservasi ini aktivitas paling menarik yang dapat dinikmati wisatawan adalah menyaksikan pelepasan tukik, anak penyu. Ada 3 jenis penyu yang ditetaskan di sini yaitu jenis penyu lekang, kempi dan penyu hijau. Namun saat ini hanya jenis penyu hijau saja yang diutamakan ditetaskan di konservasi ini. Untuk menikmati momen pelepasan tukik ini cukup menyumbang 5 ribu rupiah saja.


Pelepasan tukik berlangsung mulai pukul 17.30 WIB Waktu ini dipilih karena pada waktu ini air laut sedang pasang dan juga merupakan waktu yang tepat untuk membantu tukik menghindari predator seperti burung dan hiu kecil. Setiap harinya ada sekitar 50 wisatawan yang mengunjungi tempat konservasi ini baik lokal maupun mancanegara, kebanyakan dari mereka memang untuk melihat dan ikut andil juga dalam momen pelepasan bayi penyu tersebut. Puluhan atau ratusan tukik dilepas hampir setiap harinya. Jika Anda ikut andil dalam pelepasan tukik ini Anda dapat berfoto ria unuk mengabadikan momen langka tersebut. 


Selain pelepasan tukik, yang biasa dicari-cari oleh para wisatawan adalah menyaksikan kedatangan ibu penyu untuk bertelur di pantai. Di pantai konservasi sepanjang kurang lebih 3 km ini hampir setiap malamnya ada penyu yang datang untuk bertelur. Atas dasar tersebutlah pantai ini menjadi spesial karena penyu hanya akan bertelur di tempat ia lahir. Penyu pun sangat sensitif. Tidak boleh ada cahaya di pantai agar penyu yang ingin bertelut tidak terganggu. Maka konservasi telah memiliki 6 pos untuk menjaga pantai dan penyu beserta telurnya untuk kelestarian hewan langka ini. Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kedatangan ibu penyu dan proses bertelur dapat menghubungi pihak konservasi agar dapat diberitahu ketika ibu penyu mendarat untuk bertelur.


Menurut informasi dari konservasi dikatakan bahwa dari ratusan tukik yang dilepas ini kemungkinan hanya ada satu yang selamat dan kembali lagi ke pantai tempat dia dilepaskan dikarenakan seleksi alam ataupun karena pencemaran lingkungan yang merusak habitat penyu di laut. Karena itulah penyu semakin langka. Semoga dengan menikmati keindahan penyu dan menyadari keadaannya membuat semakin banyak dari kita yang menyadari bahwa hewan langka ini sangat penting untuk dilestarikan.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum, sebelumnya perkenal saya silmi mahasiswa perikanan Unpad. Maaf mau meminta kontak yang bisa dihubungi dari pihak komservasi penyu pangumbahan, karena dari himpunan mahasiswa perikanan mengadakan acara konservasi penyu dan ingin ikut membantu kegiatan konservasi penyu itu sendiri. Sekiranya penulis bisa membagi informasi mengenai kontak yg bisa dihubungi. Silahkan balas komentar saya, terimakasih

    BalasHapus