Desa pangumbahan terletak di Ciracap,Sukabumi
Jawa Barat. Salah satu desa dengan potensi obyek wisata yang cukup baik dan
terkenal yaitu wisata pantai yang kata orang tidak kalah dengan pantai-pantai
yang ada di pulau dewata dan juga dengan adanya tempat konservasi penyu. Desa
ini sendiri terdiri dari 4 dusun yaitu Waluran,Jaringao,Ciburial dan
Pangumbahan. Masing-masing dusun pastinya mempunyai keunikan atau tradisi
sendiri yang mungkin dalam hal ini dapat menjadi informasi unik untuk Anda.
Seperti halnya Jaringao juga memiliki beberapa hal yang dapat informasikan
seperti di bawah ini :
Kuda lumping
Kuda lumping sebuah pertunjukkan kesenian
tradisional yang menggunakan kekuatan magic dengan waditra berupa kuda-kudaan
yang terbuat dari kulit kerbau atau kulit sapi yang telah dikeringkan atau
terbuat dari anyaman bambu yang diberi motif atau hiasan dan direka seperti kuda.
Kesenian ini sendiri asli berasal dari Jawa Timur,konon sejarah masuknya
kesenian ini di daerah sukabumi adalah dulu pada masa penjajahan Belanda
orang-orang Jawa Ciracap didatangkan di daerah Sukabumi untuk diperkejakan di
perkebunan-perkebunan Belanda. Di antara rombongan migrasi itu ternyata ada
orang yang terampil bermain kuda lumpingan dari situlah kesenian kuda lumping
hidup di daerah Sukabumi.
Di dusun Jaringao Biasanya kesenian kuda
lumping ini diadakan jika ada acara-acara tertentu seperti saat adanya hajatan
besar si tuan rumah mengadakan acara hiburan kuda lumping. Masyarakat sendiri
cukup antusias dengan adanya kesenian ini,terbukti jika acara ini diadakan
masyarakat berbondong-bondong untuk menonton kesenian unik ini. Lalu mengapa
sih masyarakat begitu antusias dalam menonton kesenian ini, ini dikarenakan
pertunjukkan ini merupakan pertunjukkan yang cukup ekstrim melibatkan adegan
fisik yang berbahaya. Misalnya saat penari mabuk maka dia dapat memakan rumput
dan pecahan kaca,serta dia akan berperilaku seperti binatang. Di dusun Jaringao
kelompok kesenian ini dipunyai oleh poktan(kelompok tani) desa.
Pohon Ki Hujan
Pohon Ki Hujan ini menjadi ciri khas dusun
Jaringao, konon pohon ini sudah ada sejak zaman Belanda jadi kirakira usianya sudah
mencapai 1 abad an. Keunikan pohon ini adalah ketika kita melihat dari kejauhan
pohon ini seperti hanya terdiri dari 1 pohon,padahal sebenarnya pohon ini
terdiri dari 6 pohon. Masing-masing pohon saling melengkapi sehingga membentuk
gambaran seperti 1 pohon dari kejauhan. Kata orang-orang sekitar pohon ini
disebut juga sebagai penangkap sinyal operator-operator seluler,karena saat
kita berada di bawah pohon ini sinyal telepon seluler kita pasti penuh.
Pohon Sukun
Di sepanjang perjalanan pasti kita banyak
menemukan pohon sukun yang tumbuh di sekitar rumah warga. memang bukan komoditi
utama desa pangumbahan namun buah sukun juga dapat diolah menjadi berbagai
macam bentuk panganan lezat seperti brownies sukun, keripik sukun aneka rasa, es
krim sukun,kroket dan sebagainya. Bagi Anda yang penggemar sukun dapat dengan
mudah menemukan buah ini di Dusun Jaringao.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar